Minggu, 31 Agustus 2014

Petra yang mempesona....

Petra dan Kisah Kaum Tsamud.


Tak sabar rasanya untuk kembali mengunjungi kota kuno Petra. Petra terletak sekitar 240 km dari kota Amman atau 120 km di sebelah utara kota Laut Merah Aqaba. Petra dalam bahasa Yunani berarti “ Batu Karang Besar “  atau Al Bitra dalam Bahasa Arab adalah sebuah situs arkeologi yang menjadi salah satu keajaiban dunia dan terkenal dengan arsitektur pahatan di batu dan sistem poengairannya. Setelah beberapa kali mengunjungi Petra dengan berangkat pagi dari kota Amman, kali ini kami menginap dulu di hotel di daerah Wadi Musa  dan setelah makan pagi kami berangkat menuju ke Petra, yang dijuluki kota Merah, yang terletak hanya sekitar 2 Km dari Wadi Musa. 

Matahari sudah mulai menunjukan sinarnya dan pagi itu kawasan Wadi Musa baru bergeliat dengan kesibukannya. Kawasan Taman arkeologi Petra ini  seluas 264.000 meter persegi sudah di nobatkan sebagai situs warisan dunia Uneso sejak 6 desember 1985 dan sejak tanggal 7 Juli 2007 menjadi salah satu dari Tujuh keajaiban duni  itu juga masih lengang. Pagi dimusim dingin ini memang lebih asyik berlama-lama di bawah selimut. Tetapi karena begitu luasnya kawasan ini rugi kalo  kiranya hanya datang dan berada sebentar saja disini.

Setelah membeli tiket dan masuk, pengunjung di hadapakan ke sebuah jalan tanah berdebu yan gmenurun untuk menuju ke kawasan Petra. Saya dan rombongan memilih menaiki onta sampai ke pintu gerbang bercelah dan kemudian melanjutkan berjalan kaki dari sana menuju ke dalam. Sementara yang sepuh sepuh memilih menaiki kereta kuda sampai ke depan Al Khazneh.

Untuk masuk ke Petra, pengunjung harus melewati celah sempit diantara dinding-dinding bau yang menjulang tinggi yang dalam Bahasa Arab disebut Al-Sig. Celah-celah ini terbentuk melalui proses geologi alami selama ribuan tahun. Oleh karenanya batuan memancarkan berbagai macam jenis warna yang berbeda. Celah ini hanya selebar sekitar 2 -  4 meter seperti lorong dengan ketinggian dinding batu yang mencapai 80 meter keatas menjulang dengan bentuk yang tidak beraturan dan jalan yang berkelok-kelok sepanjang sekitar 1,2 km. Di sepanjang celah inilah kaum Nabate membangun saluran air untuk menjamin ketersediaan supply air ke Petra. Tanpa terasa perjalanan di lorong-lorong sempit batu berwarna merah nan indah itu sudah mulai kelihatan ujungnya. Kami makin bersemangat menapaki langkah kaki sambi tetap sesekali berhenti dan menikmati keindahan uliran warna dari batu-batu yang mendindingi kiri dan kanan itu. Semakin mendekati ke ujung yan gkian menyempit dindingnya tetapi terlihat cahaya benderang diujung sana yan gmemanggil dan mempercepat langkah kaki.

Dan……… tampaklah sebuah hamparan dengan sebuah bangunan yang terpahat indah di dinding batu….Al Khazneh atau dalam Bahasa Inggris mereka sebut The Treasury. Bangunan tinggi yang dipahat langsung dengan tiang-tiang tinggi hingga 45 meter dan lebar sekitar 30 meter penuh ukuran di dinding batu itu begitu tinggi dan kokoh menyisakan bagian terluar yang membentuk kolom tiang kokoh sebagai penahannya. Al Khazneh sudah menjadi ikon Petra mulai dari gambar-gambar sampai beberapa film yang sempat syutin disini seperti “Indiana Jones and The  Last Crusade”. Dan kawasan ini di penuhi turis dari berbagai bangsa berbaur dengan penjual souvenir dan tukang foto. 

selanjutnya baca di buku perjalanan di bumi para nabi yaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar