14. Kisah Nabi Dawud As dan Nabi Sulaiman As
“ Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Daud
karunia kami. Allah berkata : Hai gunung gunung dan burung burung, bertasbihlah
berlang ulang bersama Daud dan kami telah melunakkan besi padanya. ( yaitu )
buatlajh baju besi yang besar besar dan ukurlah anyamannya dan kerjakanlah
amalan yang sholeh. Sesungguhnya Allah melihat apa yang kamu kerjakan ( QS Saba
: 10 – 11 )
Nabi
Dawud As bin Yisya adalah keturunan ke 13 dari Nabi Ibrahim As melalui Nabi
Ishaq As dan Nabi Ya’qub As. Dawud adalah bungsu dari 13 bersaudara yang
tinggal di kota Bethlehem. Nabi Dawud As adalah ayahnya Nabi Sulaeman As, dan
moyangnya dari nabi Zakaria As, Nabi Yahya As dan Nabi Isa As.
Di depan
sebuah bangunan besar terdapat sebuah patung laki-laki yang sedang memegang
alat musik menyerupai Harpa. Patung laki-laki itu di gambarkan sebagai King
David, seorang raja yang begitu berkuasa versi Yahudi dan Kristen. Menapaki
pintu masuk dan menelusuri tangga tangga batu membawa kami terus masuk ke dalam
bekas istana itu dan tenggelam dalam kekaguman akan kemegahan sisa arsitektur
bangunan ribuan tahun yang lalu. Di dalam sebuah ruangan yang tidak begitu
besar, terdapat sebuah undukan yang dilapisi kain beludru berwarna hitam
beraksara Ibrani. Gundukan itu dipercaya sebagai makam King David atau Nabi
Dawud As….. Wallahualam.
Nabi
Dawud As adalah salah seorang nabi utusan Allah swt yang memiliki keistimewaan.
Allah swt menganugerahi beliau dengan mukjizat yang luar biasa. Mu’jizat yang dianugerahi Allah swt seperti,
kecerdasan akal, mengerti bahasa burung dan dapat melembutkan besi (QS. Al Saba
10-11: QS. Anbiya 79-80; Qs. Shaad 17-20: QS Saba 10-11) hanya dengan
menggunakan tangannya. Nabi Dawud As juga di anugerahi Allah suara yang indah
dan mengagumkan serta selalu bertasbih kepada Allah swt bersama gunung-gunung
dan burung-burung dengan suaranya yang merdu.
Dalam Al
Quran surah Al Baqarah 249 – 251 Allah swt menceritakan tentang Nabi Dawud As. Pada
waktu itu Bani Israil di pimpin oleh seorang raja yang bernama Thalut (1020 –
1000 SM) Raja Thalut adalah seorang Bani Israil dari keturunan Bunyamin yang
saat itu kebanyakan berprofesi sebagai pekerja kasar. Setelah awalnya sempat di
tolak oleh Bani Israil keturunan Yahudza, Thalut kemudian memimpin Bani Israil
dan segera menyiapkan pasukan yang tangguh untuk menggempur Jalut (Goliath)
seorang raja raksasa keturunan Ad. Dawud dan kedua kakaknya di minta ayahnya
bergabung. Tetapi ayahnya berpesan agar Dawud tidak ikut berperang karena ia
masih muda dan hanya melayani kedua kakaknya membawakan makanan dan minuman
serta keperluan lain.
Raja
Jalout yang digambarkan seorang yang berbadan besar dan kuat, selalu sombong
menantang siapa saja untuk melawan kekuatannya. Jalout dengan pasukannya yang
besar dan kuat tentu saja menciutkan nyali pasukan Bani Israil. Raja Tahlut pun
akhirnya mengeluarkan sayembara agar siapa saja yang dapat mengalahkan Jalut
akan di nikahkan dengan putrinya dan diberikan separuh kerajaannya. Tak tahan
dengan kesombongan Jalout, Dawud yang saat ini masih begitu muda menantang
Jalout dan berhasil mengalahkannya laki-laki besar, tegap dan kuat serta
berbaju besi itu hanya dengan sebuah ketapel dan 3 buah batu atas izin Allah
swt.
Raja Thalout kemudian menikahkan Dawud dengan
puterinya, Mikyal dan memimpin separuh
kerajaan di wilayah selatan yang disebut Yudah (1004 SM). Dawud memerintah
dengan adil dan dicintai oleh Bani Israil sehingga membuat Raja Thalut iri dan
bermaksud membunuh menantunya tersebut. Raja Tholut sempat mengejar Dawud dan
menghabisi para rabbi dan pemuka agama Bani Israil lainnya, sampai akhirnya
Raja Tholut sadar atas kekhilafannya dan kemudian bertaubat serta menyerahkan
kerajaannya kepada Dawud
Baca kisah selanjutnya di buku perjalanan di bumi para nabi yaaaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar