Minggu, 31 Agustus 2014

Ziarah ke Makam Nabi Daud as di Yerusalem

14. Kisah Nabi Dawud As dan Nabi Sulaiman As

“ Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Daud karunia kami. Allah berkata : Hai gunung gunung dan burung burung, bertasbihlah berlang ulang bersama Daud dan kami telah melunakkan besi padanya. ( yaitu ) buatlajh baju besi yang besar besar dan ukurlah anyamannya dan kerjakanlah amalan yang sholeh. Sesungguhnya Allah melihat apa yang kamu kerjakan ( QS Saba : 10 – 11 )


Nabi Dawud As bin Yisya adalah keturunan ke 13 dari Nabi Ibrahim As melalui Nabi Ishaq As dan Nabi Ya’qub As. Dawud adalah bungsu dari 13 bersaudara yang tinggal di kota Bethlehem. Nabi Dawud As adalah ayahnya Nabi Sulaeman As, dan moyangnya dari nabi Zakaria As, Nabi Yahya As dan Nabi Isa As.

Di depan sebuah bangunan besar terdapat sebuah patung laki-laki yang sedang memegang alat musik menyerupai Harpa. Patung laki-laki itu di gambarkan sebagai King David, seorang raja yang begitu berkuasa versi Yahudi dan Kristen. Menapaki pintu masuk dan menelusuri tangga tangga batu membawa kami terus masuk ke dalam bekas istana itu dan tenggelam dalam kekaguman akan kemegahan sisa arsitektur bangunan ribuan tahun yang lalu. Di dalam sebuah ruangan yang tidak begitu besar, terdapat sebuah undukan yang dilapisi kain beludru berwarna hitam beraksara Ibrani. Gundukan itu dipercaya sebagai makam King David atau Nabi Dawud As….. Wallahualam.

Nabi Dawud As adalah salah seorang nabi utusan Allah swt yang memiliki keistimewaan. Allah swt menganugerahi beliau dengan mukjizat yang luar biasa.  Mu’jizat yang dianugerahi Allah swt seperti, kecerdasan akal, mengerti bahasa burung dan dapat melembutkan besi (QS. Al Saba 10-11: QS. Anbiya 79-80; Qs. Shaad 17-20: QS Saba 10-11) hanya dengan menggunakan tangannya. Nabi Dawud As juga di anugerahi Allah suara yang indah dan mengagumkan serta selalu bertasbih kepada Allah swt bersama gunung-gunung dan burung-burung dengan suaranya yang merdu.

Dalam Al Quran surah Al Baqarah 249 – 251 Allah swt menceritakan tentang Nabi Dawud As. Pada waktu itu Bani Israil di pimpin oleh seorang raja yang bernama Thalut (1020 – 1000 SM) Raja Thalut adalah seorang Bani Israil dari keturunan Bunyamin yang saat itu kebanyakan berprofesi sebagai pekerja kasar. Setelah awalnya sempat di tolak oleh Bani Israil keturunan Yahudza, Thalut kemudian memimpin Bani Israil dan segera menyiapkan pasukan yang tangguh untuk menggempur Jalut (Goliath) seorang raja raksasa keturunan Ad. Dawud dan kedua kakaknya di minta ayahnya bergabung. Tetapi ayahnya berpesan agar Dawud tidak ikut berperang karena ia masih muda dan hanya melayani kedua kakaknya membawakan makanan dan minuman serta keperluan lain.

Raja Jalout yang digambarkan seorang yang berbadan besar dan kuat, selalu sombong menantang siapa saja untuk melawan kekuatannya. Jalout dengan pasukannya yang besar dan kuat tentu saja menciutkan nyali pasukan Bani Israil. Raja Tahlut pun akhirnya mengeluarkan sayembara agar siapa saja yang dapat mengalahkan Jalut akan di nikahkan dengan putrinya dan diberikan separuh kerajaannya. Tak tahan dengan kesombongan Jalout, Dawud yang saat ini masih begitu muda menantang Jalout dan berhasil mengalahkannya laki-laki besar, tegap dan kuat serta berbaju besi itu hanya dengan sebuah ketapel dan 3 buah batu atas izin Allah swt.

Raja Thalout kemudian menikahkan Dawud dengan puterinya, Mikyal dan  memimpin separuh kerajaan di wilayah selatan yang disebut Yudah (1004 SM). Dawud memerintah dengan adil dan dicintai oleh Bani Israil sehingga membuat Raja Thalut iri dan bermaksud membunuh menantunya tersebut. Raja Tholut sempat mengejar Dawud dan menghabisi para rabbi dan pemuka agama Bani Israil lainnya, sampai akhirnya Raja Tholut sadar atas kekhilafannya dan kemudian bertaubat serta menyerahkan kerajaannya kepada Dawud

Baca kisah selanjutnya di buku perjalanan di bumi para nabi yaaaa 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar