Minggu, 31 Agustus 2014

Ziarah ke Makam Nabi Syuaib as di Yordania

Makam Nabi Syuaib

“ Dan ( kami telah mengutus ) kepada penduduk Madyan, saudara mereka Syuaib, maka ia berkata : “ Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah ( pahala ) hari akhir dan jangan kamu berkeliaran dimuka bumi berbuat kerusakan” maka mereka mendustakan Syuaib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat dan jadilah mereka mayat mayat yang bergelimpangan di tempat tempat tinggal mereka ( QS Ankabut : 36 – 37 )

Setelah melewati proses imigrasi di perbatasan Israel dan perbatasan Yordania, kendaraan melintasi dataran rendah dengan pemandangan kanan dan kiri yang hijau oleh rindang pepohonan dari kebun-kebun sayur dan setelah memasuki wilayah lembah Syuaib mulai berkelok dengan pemandangan khas lembah dan aliran sungai di salah satu sisinya. Kemudian kendaraan berhenti di sebuah bangunan di tengah-tengah lembah tersebut. Makam Nabi Syuaib terletak di lembah Syuaib dan berada di dalam sebuah masjid yang terawat dan jauh dari pemukiman penduduk. Suasana asri masjid dengan pohon zaitun di depannya yang sedang berbuah lebat menyejukkan mata. Di dalam sebuah ruangan yang terpisah dari Masjid terdapat sebuah makam yang di selimuti oleh kain beludru berwarna hijau dan bertuliskan Syuaib dalam bahasa arab.

Nabi Syuaib As hidup sekitar tahun 1600 SM – 1500 SM dengan kaumnya di sebuah negeri yang makmur yaitu negeri Madyan yang berbatasan dengan negeri Syam ( Palestina ) . Negeri Madyan memiliki letak geografis yang sangat strategis dan merupakan jalur perlintasan orang orang dan perdagangan. Negeri Madyan ini diambil dari nama putera Nabi Ibrahim As yang kemudian dikenal sebagai nama suku atau kabilah yang didominir oleh anak cucu Madyan putera Nabi Ibrahim As. Nabi Syuaib As memiliki garis keturunan Syuaib bin Mikil bin Yasjir bin Madyan bin Ibrahim As. Nabi Syuaib adalah mertua Nabi Musa As setelah merestui Ṣaffūrah anak perempuannya dinikahi Nabi Musa As.

Kaum Madyan ini menyembah kepada "Aikah". Kata Aikah bermakna semak belukar yang melilit pohon, dan penduduknya pun mulai menyembah pohon aikah tersebut. Mereka juga suka berbuat kejahatan dan buas seperti binatang. Bagi mereka kejahatan adalah hal yang biasa untuk dilakukan. Kejahatan yang terkenal mereka lakukan adalah mengurangi timbangan dan merampas hak hak orang lain demi kepentingan mereka tanpa memperdulikan kerugian dan penderitaan orang lain. Kaum Madyan sebenarnya adalah golongan kaum yang maju pesat secara ekonomi dan tinggi peradabannya. Mereka terdiri dari orang orang kaya dan berharta banyak, tetapi mendapatkannya dengan cara yang keliru, licik dan asal menguntungkan mereka. Mereka menganggap mengurangi bobot timbangan adalah salah satu bentuk kepadaian atau keahlian dalam perdagangan.

Nabi Syuaib diutus Allah SWT untuk menyembah Allah swt (QS Hud;84) dan mengingatkan penduduk Madyan bahwa apa yang mereka perbuat (mengurangi timbangan) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dan tergolong pencurian. Nabi Syuaib berulang kali mengingatkan mereka untuk tidak melakukan perbuatan tersebut, menegakan keadilan dan kejujuran serta kembali menyembah Allah SWT.

“ Dan Syuaib Berkata : “ Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu” ( Qs.Hud : 85 – 86 )

Nabi Syuaib memberitahukan akibat yang akan mereka terima jika mereka terus berbuat ketidak jujuran dan tidak mau menyembah Allah swt. Penduduk madyan tidak hanya tidak mau mematuhi seruan Nabi Syuaib tetapi mereka malah menentangnya dengan keras ( Qs.Hud;87). Tiada bosannya nabi Syuaib menyadarkan mereka dan mengajak mereka untuk kembali bertaqwa kepada Allah swt dan juga mengingatkan akan azdab yang telah Allah Swt turunkan kepada kuam-kaum terdahulu ( Qs. Hud;88-89: Qs. Syuara;176-178))

selanjutnya baca di buku " perjalanan di bumi para nabi yaaa......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar