Makam
Nabi Syuaib
“
Dan ( kami telah mengutus ) kepada penduduk Madyan, saudara mereka Syuaib, maka
ia berkata : “ Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah ( pahala ) hari
akhir dan jangan kamu berkeliaran dimuka bumi berbuat kerusakan” maka mereka
mendustakan Syuaib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat dan jadilah mereka
mayat mayat yang bergelimpangan di tempat tempat tinggal mereka ( QS Ankabut :
36 – 37 )
Setelah melewati proses imigrasi di
perbatasan Israel dan perbatasan Yordania, kendaraan melintasi dataran rendah
dengan pemandangan kanan dan kiri yang hijau oleh rindang pepohonan dari
kebun-kebun sayur dan setelah memasuki wilayah lembah Syuaib mulai berkelok
dengan pemandangan khas lembah dan aliran sungai di salah satu sisinya. Kemudian
kendaraan berhenti di sebuah bangunan di tengah-tengah lembah tersebut. Makam
Nabi Syuaib terletak di lembah Syuaib dan berada di dalam sebuah masjid yang
terawat dan jauh dari pemukiman penduduk. Suasana asri masjid dengan pohon
zaitun di depannya yang sedang berbuah lebat menyejukkan mata. Di dalam sebuah
ruangan yang terpisah dari Masjid terdapat sebuah makam yang di selimuti oleh
kain beludru berwarna hijau dan bertuliskan Syuaib dalam bahasa arab.
Nabi Syuaib As hidup sekitar tahun
1600 SM – 1500 SM dengan kaumnya di sebuah negeri yang makmur yaitu negeri
Madyan yang berbatasan dengan negeri Syam ( Palestina ) . Negeri Madyan
memiliki letak geografis yang sangat strategis dan merupakan jalur perlintasan
orang orang dan perdagangan. Negeri Madyan ini diambil dari nama putera Nabi
Ibrahim As yang kemudian dikenal sebagai nama suku atau kabilah yang didominir
oleh anak cucu Madyan putera Nabi Ibrahim As. Nabi Syuaib As memiliki garis
keturunan Syuaib bin Mikil bin Yasjir bin Madyan bin Ibrahim As. Nabi Syuaib
adalah mertua Nabi Musa As setelah merestui Ṣaffūrah anak perempuannya dinikahi
Nabi Musa As.
Kaum Madyan ini menyembah kepada
"Aikah". Kata
Aikah bermakna semak belukar yang melilit pohon, dan penduduknya pun mulai menyembah pohon
aikah tersebut. Mereka juga suka berbuat kejahatan dan buas seperti binatang.
Bagi mereka kejahatan adalah hal yang biasa untuk dilakukan. Kejahatan yang
terkenal mereka lakukan adalah mengurangi timbangan dan merampas hak hak orang
lain demi kepentingan mereka tanpa memperdulikan kerugian dan penderitaan orang
lain. Kaum Madyan sebenarnya adalah golongan kaum yang maju pesat secara
ekonomi dan tinggi peradabannya. Mereka terdiri dari orang orang kaya dan
berharta banyak, tetapi mendapatkannya dengan cara yang keliru, licik dan asal
menguntungkan mereka. Mereka menganggap mengurangi bobot timbangan adalah salah
satu bentuk kepadaian atau keahlian dalam perdagangan.
Nabi Syuaib diutus Allah SWT untuk
menyembah Allah swt (QS Hud;84) dan mengingatkan penduduk Madyan bahwa apa yang
mereka perbuat (mengurangi timbangan) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan
dan tergolong pencurian. Nabi Syuaib berulang kali mengingatkan mereka untuk
tidak melakukan perbuatan tersebut, menegakan keadilan dan kejujuran serta
kembali menyembah Allah SWT.
“
Dan Syuaib Berkata : “ Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan
adil dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak hak mereka dan janganlah
kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. Dan aku bukanlah
seorang penjaga atas dirimu” ( Qs.Hud : 85 – 86 )
Nabi Syuaib memberitahukan akibat yang
akan mereka terima jika mereka terus berbuat ketidak jujuran dan tidak mau
menyembah Allah swt. Penduduk madyan tidak hanya tidak mau mematuhi seruan Nabi
Syuaib tetapi mereka malah menentangnya dengan keras ( Qs.Hud;87). Tiada
bosannya nabi Syuaib menyadarkan mereka dan mengajak mereka untuk kembali
bertaqwa kepada Allah swt dan juga mengingatkan akan azdab yang telah Allah Swt
turunkan kepada kuam-kaum terdahulu ( Qs. Hud;88-89: Qs. Syuara;176-178))
selanjutnya baca di buku " perjalanan di bumi para nabi yaaa......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar