Jumat, 11 November 2011

Local Food...yang aneh...yang enak ....dan yang 'eneg'



Setiap melakukan perjalanan, menyempatkan diri untuk mencoba setiap  makanan di setiap kota atau setiap negara yang di kunjungi  itu adalah kewajiban. Walaupun tidak semua makanan atau minuman tersebut cocok atau bisa diterima oleh perut kita ( kalo  perut ku sangat mudah lho bersahabat dengan segala jenis makanan makanya ukurannya ‘Jumbo’ )

Kalo di luar negeri masih cari Nasi ngapain juga keluar negeri? Nasi di negara-negara Eropa harganya mahal dan agak sulit di cari. Biasanya tersedia di restoran china atau thai ataupun restoran India. Dan harganya wah lebih mahal dibandingkan dengan makanan setempat ( local food ).  Jadi  aku tidak pernah pusing dengan ada atau tidak ada nasi malah aku selalu asyik berburu makanan local.

Pengalaman berburu makanan local ini yang kadang-kadang bikin senyum-senyum sendiri jika mengingatnya. Bagaimana tidak? Mulai dari seafood sampai dengan daging zebra, jerapah aku pernah mencobanya.  Begitu juga roti, bermacam macam roti khas masing-masing negara aku juga pernah mencobanya.
Roti tawar, roti gandum, roti perancis yang kayak pentungan dan roti mesir yang bulat kayak donut kegedean ukuran sampai roti pita yang bentuknya nggak kayak pita. Kemudian cara makannya mulai dari diolesi mentega, di lapisi keju atau daging asap sapi atau kalkun di celupin soup sampai dengan di gulung dengan daging bakar. Hm......yummy aja !

Memang aku tidak lah berani untuk mencoba extreme food seperti di china, daging ular, sate buaya dan otak monyet hidup ihhhhh..... hingga aneka kalajengking, kecoa yang di goreng garing. Woww..... tetapi aku pernah mencoba makan sengkil ayam itu lho lututnya ayam ( sambungan antar tulang sendinya )  yang memiliki tulang rawan itu di kumpulin dan di masak sewaktu aku di Shenzhen ( kebayang berapa puluh pasang kaki ayam ya untuk seporsi itu)

Di vietnam ada satu jenis masakan yang aku masih meneteskan liur kalo ingat. Apa ya namanya? Tapi itu sejenis sayuran berkuah yang di sajikan dalam kelapa muda utuh yang udah dikeluarkan airnya lalu di nyalain api sewaktu mereka menaruhnya di meja kita. Sumpah enak.....!

Di singapore ada satu tempat namanya ‘Law pa sat’  yang menyediakan berbagai jenis sate. Apa saja mulai sate sapi, kambing, ayam, sapi, kelinci, ular, buaya, babi, kodok uh..... pokoknya tinggal pilih dan tunjuk mereka akan segera membakar dan menyajikannya dengan lontong, kuah kacang beserta potongan bawang merah dan timun ( bawang merahnya agak aneh rasanya manis deh)

Nah Yang paling asyik tentu saja bila kita ke Thailand, tom yam ( sup khas Thailand )  yang beraneka ragam mulai dari kuah bening, kuah santan, tom yam seafood, tom yam ayam pokoknya rasanya yang asem, asin, manis pedas itu akan membuat mata terbelalak asyik......tentu saja seafoodnya yang dimasak beraneka bumbu juga bikin ketagihan. Satu lagi yang nggak ada ditempat lain yaitu Ayam Pandan, daging ayam empuk yang dibungkus daun pandan kemudian di goreng hm.....wangi.
Thailand juga terkenal dengan SALADnya. Sebenarnya sih kalo di kita di bilangnya rujak. Lha wong pepaya mengkal di serut trus di ulek ma kacang tanah goreng. Mereka sebut som tam.  Jangan lupa nyobain aneka cake thailand yang aduhai rasanya. ( di Thailand aku dilarang menyebut “ kue” katanya itu omongan jorok? ) kemudian pisang goreng yang ditaburi wijen juga asyik banget di cemil ketika capek-capek abis belanja.
Kalo di Malaysia sih karena tidak beda-beda jauh dengan di indonesia, Tentu saja nasi lemaknya yang bikin ketagihan. Tapi aku lebih suka Laksa penang. Mie yang gede gede itu di siram kuah curry berbumbu dan bersantan dengan udang utuh serta potongan seafood benar-benar menggoda selera.

Yang paling aku sebel  sewaktu di phnom phen, kamboja. Aduh..... itu daging babi bergelantungan dimana-mana berdampingan dengan daging cumi kering, di tiap tempat dimana saja. Mereka berjualan sambil membakarnya di pinggir jalan kayak abang tukang bakso di kita itu lho. Dan gilanya mereka yummy banget menyantapnya dengan dicocol sambal khas mereka. Untungnya ketika aku berada disana aku bertemu dengan orang indonesia ( orang keraawang ) yg buka restoran indonesia alhasil selama di Pnom Phen selamet deh perut ku dari keroncongan.

Korea selatan, wah kalo anda pernah ke Seoul dan makan dengan makanan mereka disana, pasti akan geleng-geleng kepala. Begitu duduk anda akan disajikan berbagai macam makanan pembuka, berjenis jenis banyaknya tentu saja termasuk Kimchi yang bermacam-macam juga, aneka masakan berkuah, daging dan nasi disajikan terakhir ( keburu kenyang sama makanan pembuka....)

India, kalo curry ayam atau kambing sih biasa ya, tapi mereka membuat berbagai jenis masakan dengan nama yang berbeda-beda seperti chicken masala, chicken butter, dal masala ( sejenis kacang yang di masak dengan bumbu india ) vegetable curry, chicken Tandoori tetapi bagiku rasanya sama saja. Tetapi yang bikin asyik tentu saja nasi briyaninya itu. Kemudian berbagai jenis Naan ( roti India ) yang enak banget di cocol dengan si masala-masala itu. Naan atau roti ini juga aneka ragam macamnya.

Jangan lewatkan aneka jenis makanan penutup India yang muanis banget, ‘Gulab Janom” tuh yang top banget. Bahannya sih tepung beras gitu di bulet-buletin kayak bola bola kecil trus di masukan dalam panci yang isinya air gula hm..... Suatu ketika aku jalan dengan teman-teman dari indo, ketika memilih lauk untuk nasi dia memilih makanan yang berbentuk mirip kerupuk aci yang keriting-keriting itu Cuma warnanya aja yang kemerahan. Apa yang terjadi? Begitu menyendokan nasi briyani  ayamnya dan menggigit si ‘kerupuk “ tadi dia langsung mengeluarkannya. Yah si kerupuk itu adalah ....... yang merupakan dessert alias makanan penutup yang muanis banget. Ha..ha..ha...

Jangan lupa juga mencicipi aneka kudapan yang dijual di pinggir jalan di kota-kota besar di india. Memang  local guide ku ampe teriak – teriak melarangku untuk membeli dan mencobanya dia bilang takut perutku sakit. Tapi dasar aku yang suka penasaran diam diam aku membeli makanan segede bola-bola ubi itu yang digoreng dan di makan dengan kuah seperti cuka empek-empek.  Makannya tidak boleh sedikit-sedikit tetapi harus langsung di masukan mulut seluruhnya. Apa yang terjadi? Mataku melotot karena rasa asem, pedas, asin bersatu padu di dalam mulutku tetapi kok lama-lama jadi asyik ya dan aku sukses melahap lebih dari 5 buah dan si local guide hanya geleng-geleng kepala saja ha..ha..ha..

Bila anda pernah ke Cairo, Mesir disamping makanan khas arab yang sering disajikan, aku paling berkesan dengan makan Nasi arab yang dimasukan ke dalam burung dara dan kemudian di bakar. Di sajikan dengan kaldu kambing dan kebab. Nasinya yang gurih dan empuk serta burung daranya yang empuk berpadu begitu dahsyatnya di dalam mulut. Tetapi jika anda tidak suka atau alergi dengan bau kambing jangan coba coba makan sop/kaldu yang disajikan tersebut karena rasanya yang menyengat bisa menghilangkan rasa enak nasi dan burung dara tadi.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba berbagai jenis kurma mentah yang baru dipetik dari pohonnya selama anda di Cairo. Aku juga pernah mencoba satu jenis jeruk yang dimakan bersama kulit-kulitnya. Rasanya? Enak ! jadi jeruk ukuran jeruk limo kecil berwarna kuning itu hanya di cuci dan tanpa dikupas di masukan mulut dan dikunyah! Rasakan sensasinya.

Pengalaman di mekah atau madinah lebih seru lagi, walaupun dari travel biro umroh/haji sudah menyajikan masakan sehari 3x dengan menu indonesia tetap saja jiwa petualangan kuliner tertantan untuk menjelajahi makanan-makanan setempat mulai dari kebab Turki sampai nasi arab di restoran yaman yang makannya rame-rame satu nampan warnanya kuning ditengah-tengahnya ada daging kambingnya.

Kalo di dataran eropa yang tidak bisa aku lupakan adalah mencoba makan Pizza dan pasta di tempat asalnya di Italia. Mulai dari di restoran-restoran di gang-gang sempit di Roma sampai dengan kelas restoran hotel rasanya selangit deh..... kulit Pizza Tipis berpadu dengan aneka topping wouw.... juga aneka pasta yang tak kalah nikmatnya. Makan Goulash soup di Budapest, Hungary. Sosis di German, makan bekicot di Prancis ( nah ini juga luar biasa enaknya ) Souvlaki di Yunani ( daging kebab dengan roti dipadu saus mayonise ) sampai  Fish and chip di Australia yang oke banget ( kalo Australia yang paling tidak bisa dilupakan adalah ‘WINE” nya, beraneka jenis wine dengan harga yang terjangkau tidak sanggup untuk menolaknya he ..he...he...

Nah ini adalah pengalaman tak terlupakan ketika mengunjungi tanah Afrika Selatan. Aku diajak makan di restoran “ Carnivore”. Namanya saja Carnivore jadi semua daging mereka siapkan buat pengunjung disana. Kalo ayam, kambing dan sapi itu biasa tapi mereka berkeliling dan secara berganti-ganti membawa aneka jenis daging. Daging rusa, daging Zebra, Daging Jerapah, daging buaya dan daging Harimau hm....... daging-daging itu Cuma dibakar dan mereka membawa ke piring kita lalu menanyakan jika kita oke mereka akan langsung mengiris di piring kita. Di meja sudah tersedia beraneka ragam saus teman makan daging itu. Mulai saus tomat sampai saus bawang putih dan blueberry.
Siapa berani makan daging buaya?.......yang jelas bukan Buaya Darat ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar