Jumat, 11 November 2011

Airport Vienna, Austria Kemana kaki akan melangkah..






Semenjak dari dalam pesawat aku sudah disuguhkan pemandangan serba putih dari salju yang menutupi permukaan tanah di Vienna. Kota cantik itu diselimuti putihnya salju, saat winter di Januari 2010.
Pesawat mendarat dengan sempurna di airport Vienna, perjalanan ku dari Athens dengan Olympic Airlines OA 128 hanya di tempuh dengan 2jam saja. Wow….. aku disambut oleh warna kuning mencolok mata dari setiap petunjuk petunjuk diairport Vienna.

Di airport Vienna mulai dari petunjuk gate , imigrasi, baggage claim didalam airport sampai dengan petunjuk di luar airport tentang tempat parkir, bus dan kereta api semua dalam sign board berwarna kuning.
Warna kuning ini sangat kontras dengan warna menyala seperti permen lollipop dari seragam pegawai Austrian Airlines, mulai dari sepatu, stocking, baju, tas, semuanya MERAH………………..

Meeting point di kedatangan Airport Vienna tidak begitu luas dan banyak dipenuhi oleh counter penyewaan kendaraan pribadi. Sementara Tourist Information dari Vienna Tourism sendiri terletak setelah Belt bagasi  sebelum pintu keluar dari Bandara. Airport Vienna sendiri terdiri dari 4 level, yaitu Level -1  yaitu CAT ( City airport train, kereta cepat ke tengah kota 16 menit saja ) dan S bahn Line Stasion, Supermarket dan Office park, Level 0  yaitu Arrival Hall dimana banyak terdapat café, Restaurant,Acces to Hotel dan Transfer service, Level 1 adalah Keberangkatan, tempat check in, restaurant, Imigrasi control dan duty  free shop.Terdapat 3 gate yaitu A gate, B Gate dan C Gate.  Dan terakhir level 2 yang dapat diacces dari level 1 dengan escalator yaitu tempat Café, restaurant dan lounge di airport vienna.

Keluar dari airport Vienna, cuaca dingin menyergap, saat itu 3 derajat Celcius, its  not a big deal saat winter begini. Pemandangan airport yang sepi dan tidak crowded seperti airport lainnya di Eropa menyergapku.
Ada beberapa cara untuk menuju ke kota Vienna yang berjarak kurang lebih  16 km yaitu menggunakan Kereta Api yang mereka sebut CAT ( City Airport Train ) hanya 16 menit dan tiket seharga Euro 10 kita akan tiba di tengah kota Vienna tepatnya stasion Wien-Mitte.
Kereta api baru yang memiliki Kabin bertingkat yang exclusive, mempunyai pengatur suhu udara yang baik dengan  fasilitas rak untuk penyimpanan koper-koper penumpang, serta screen yang besar yang memuat informasi terkini dan tentang kota Vienna sendiri.
Di tempat ketibaan dari CAT ini berbeda dengan stasiun kereta api dalam kota sehingga kita mesti jalan keluar dari Stasiun ini untuk menaiki tujuan selanjutnya dengan menggunakann sistem kereta api dalam kota Vienna ( U Line, S Line )
Akan tetapi jika kita akan berangkat ke airport dari Stasiun Wien Mitte ini, kita dapat langsung check in dan memasukan bagasi kita sehingga kita tidak perlu lagi melakukan check in setibanya di Airport Vienna.

Alternatif lainnya dari airport Vienna ke tengah kota menggunakan Airport Line Bus Service. Shuttle bis ini mempunyai 2 jurusan yaitu ke Vienna Schwedenplatz/Morzinplatz yang menempuh waktu sekitar 20 menit dan Vienna – Westbahnhof/Meidling yang menempuh waktu sekitar 45 menit dengan ongkos sekitar euro 6 ( Jan, 2010)
Jika kita akan melanjutkan perjalanan dari airport Vienna dengan menggunakan Kereta api ke Kota kota lain seperti misalnya Budapest, Munich, Berlin, Zurich, Praha, sebaiknya menggunakan transfer ini karena kereta kereta tersebut akan berangkat dari stasiun Westbahnhof melewati Stasiun Meidling. Terkadang kita bisa mendapatkan harga tiket promo di kereta kereta berjadwal tertentu, seperti yang saya dapat Euro 19 untuk tiket 1 way ke Budapest dari harga normal euro 35. Harga  promo Euro 29 untuk 1 way tiket ke Zurich, Berlin dan Praha ( Jan 2010 )

Selain transportasi  ke tengah kota Vienna, dari airport Vienna juga tersedia transport  yang langsung ke Kota Bratislava, ibukota Negara Slokavia yang dapat ditempuh dengan hanya 1 jam saja dengan interval waktu keberangkatan setiap jam mengunakan Bus. 

Sedangkan transportasi langsung ke kota Budapest Ibukota Negara Hungaria juga tersedia dengan interval waktu setiap 2 jam dan dapat ditempuh dengan 3, 5 jam dari airport Vienna. Harap diperhatikan bahwa jadwal tersebut  kadang-kadang berbeda sewaktu musim dingin. Harga tiket bus yang ke Bratislava dan Budapest memang lebih murah dibandingkan dengan Harga Tiket Kereta Api, akan tetapi jika dibandingkan harga tiket promo lebih murah tiket promo naik kereta api dengan fasilitas yang lebih nyaman.

Tentu saja fasilitas taxi dan limousine tersedia di airport ini, serta fasilitas sewa mobil ( rent a car )

Nah, kemana ya akan kulangkah kan kaki dari airport Vienna….....

Local Food...yang aneh...yang enak ....dan yang 'eneg'



Setiap melakukan perjalanan, menyempatkan diri untuk mencoba setiap  makanan di setiap kota atau setiap negara yang di kunjungi  itu adalah kewajiban. Walaupun tidak semua makanan atau minuman tersebut cocok atau bisa diterima oleh perut kita ( kalo  perut ku sangat mudah lho bersahabat dengan segala jenis makanan makanya ukurannya ‘Jumbo’ )

Kalo di luar negeri masih cari Nasi ngapain juga keluar negeri? Nasi di negara-negara Eropa harganya mahal dan agak sulit di cari. Biasanya tersedia di restoran china atau thai ataupun restoran India. Dan harganya wah lebih mahal dibandingkan dengan makanan setempat ( local food ).  Jadi  aku tidak pernah pusing dengan ada atau tidak ada nasi malah aku selalu asyik berburu makanan local.

Pengalaman berburu makanan local ini yang kadang-kadang bikin senyum-senyum sendiri jika mengingatnya. Bagaimana tidak? Mulai dari seafood sampai dengan daging zebra, jerapah aku pernah mencobanya.  Begitu juga roti, bermacam macam roti khas masing-masing negara aku juga pernah mencobanya.
Roti tawar, roti gandum, roti perancis yang kayak pentungan dan roti mesir yang bulat kayak donut kegedean ukuran sampai roti pita yang bentuknya nggak kayak pita. Kemudian cara makannya mulai dari diolesi mentega, di lapisi keju atau daging asap sapi atau kalkun di celupin soup sampai dengan di gulung dengan daging bakar. Hm......yummy aja !

Memang aku tidak lah berani untuk mencoba extreme food seperti di china, daging ular, sate buaya dan otak monyet hidup ihhhhh..... hingga aneka kalajengking, kecoa yang di goreng garing. Woww..... tetapi aku pernah mencoba makan sengkil ayam itu lho lututnya ayam ( sambungan antar tulang sendinya )  yang memiliki tulang rawan itu di kumpulin dan di masak sewaktu aku di Shenzhen ( kebayang berapa puluh pasang kaki ayam ya untuk seporsi itu)

Di vietnam ada satu jenis masakan yang aku masih meneteskan liur kalo ingat. Apa ya namanya? Tapi itu sejenis sayuran berkuah yang di sajikan dalam kelapa muda utuh yang udah dikeluarkan airnya lalu di nyalain api sewaktu mereka menaruhnya di meja kita. Sumpah enak.....!

Di singapore ada satu tempat namanya ‘Law pa sat’  yang menyediakan berbagai jenis sate. Apa saja mulai sate sapi, kambing, ayam, sapi, kelinci, ular, buaya, babi, kodok uh..... pokoknya tinggal pilih dan tunjuk mereka akan segera membakar dan menyajikannya dengan lontong, kuah kacang beserta potongan bawang merah dan timun ( bawang merahnya agak aneh rasanya manis deh)

Nah Yang paling asyik tentu saja bila kita ke Thailand, tom yam ( sup khas Thailand )  yang beraneka ragam mulai dari kuah bening, kuah santan, tom yam seafood, tom yam ayam pokoknya rasanya yang asem, asin, manis pedas itu akan membuat mata terbelalak asyik......tentu saja seafoodnya yang dimasak beraneka bumbu juga bikin ketagihan. Satu lagi yang nggak ada ditempat lain yaitu Ayam Pandan, daging ayam empuk yang dibungkus daun pandan kemudian di goreng hm.....wangi.
Thailand juga terkenal dengan SALADnya. Sebenarnya sih kalo di kita di bilangnya rujak. Lha wong pepaya mengkal di serut trus di ulek ma kacang tanah goreng. Mereka sebut som tam.  Jangan lupa nyobain aneka cake thailand yang aduhai rasanya. ( di Thailand aku dilarang menyebut “ kue” katanya itu omongan jorok? ) kemudian pisang goreng yang ditaburi wijen juga asyik banget di cemil ketika capek-capek abis belanja.
Kalo di Malaysia sih karena tidak beda-beda jauh dengan di indonesia, Tentu saja nasi lemaknya yang bikin ketagihan. Tapi aku lebih suka Laksa penang. Mie yang gede gede itu di siram kuah curry berbumbu dan bersantan dengan udang utuh serta potongan seafood benar-benar menggoda selera.

Yang paling aku sebel  sewaktu di phnom phen, kamboja. Aduh..... itu daging babi bergelantungan dimana-mana berdampingan dengan daging cumi kering, di tiap tempat dimana saja. Mereka berjualan sambil membakarnya di pinggir jalan kayak abang tukang bakso di kita itu lho. Dan gilanya mereka yummy banget menyantapnya dengan dicocol sambal khas mereka. Untungnya ketika aku berada disana aku bertemu dengan orang indonesia ( orang keraawang ) yg buka restoran indonesia alhasil selama di Pnom Phen selamet deh perut ku dari keroncongan.

Korea selatan, wah kalo anda pernah ke Seoul dan makan dengan makanan mereka disana, pasti akan geleng-geleng kepala. Begitu duduk anda akan disajikan berbagai macam makanan pembuka, berjenis jenis banyaknya tentu saja termasuk Kimchi yang bermacam-macam juga, aneka masakan berkuah, daging dan nasi disajikan terakhir ( keburu kenyang sama makanan pembuka....)

India, kalo curry ayam atau kambing sih biasa ya, tapi mereka membuat berbagai jenis masakan dengan nama yang berbeda-beda seperti chicken masala, chicken butter, dal masala ( sejenis kacang yang di masak dengan bumbu india ) vegetable curry, chicken Tandoori tetapi bagiku rasanya sama saja. Tetapi yang bikin asyik tentu saja nasi briyaninya itu. Kemudian berbagai jenis Naan ( roti India ) yang enak banget di cocol dengan si masala-masala itu. Naan atau roti ini juga aneka ragam macamnya.

Jangan lewatkan aneka jenis makanan penutup India yang muanis banget, ‘Gulab Janom” tuh yang top banget. Bahannya sih tepung beras gitu di bulet-buletin kayak bola bola kecil trus di masukan dalam panci yang isinya air gula hm..... Suatu ketika aku jalan dengan teman-teman dari indo, ketika memilih lauk untuk nasi dia memilih makanan yang berbentuk mirip kerupuk aci yang keriting-keriting itu Cuma warnanya aja yang kemerahan. Apa yang terjadi? Begitu menyendokan nasi briyani  ayamnya dan menggigit si ‘kerupuk “ tadi dia langsung mengeluarkannya. Yah si kerupuk itu adalah ....... yang merupakan dessert alias makanan penutup yang muanis banget. Ha..ha..ha...

Jangan lupa juga mencicipi aneka kudapan yang dijual di pinggir jalan di kota-kota besar di india. Memang  local guide ku ampe teriak – teriak melarangku untuk membeli dan mencobanya dia bilang takut perutku sakit. Tapi dasar aku yang suka penasaran diam diam aku membeli makanan segede bola-bola ubi itu yang digoreng dan di makan dengan kuah seperti cuka empek-empek.  Makannya tidak boleh sedikit-sedikit tetapi harus langsung di masukan mulut seluruhnya. Apa yang terjadi? Mataku melotot karena rasa asem, pedas, asin bersatu padu di dalam mulutku tetapi kok lama-lama jadi asyik ya dan aku sukses melahap lebih dari 5 buah dan si local guide hanya geleng-geleng kepala saja ha..ha..ha..

Bila anda pernah ke Cairo, Mesir disamping makanan khas arab yang sering disajikan, aku paling berkesan dengan makan Nasi arab yang dimasukan ke dalam burung dara dan kemudian di bakar. Di sajikan dengan kaldu kambing dan kebab. Nasinya yang gurih dan empuk serta burung daranya yang empuk berpadu begitu dahsyatnya di dalam mulut. Tetapi jika anda tidak suka atau alergi dengan bau kambing jangan coba coba makan sop/kaldu yang disajikan tersebut karena rasanya yang menyengat bisa menghilangkan rasa enak nasi dan burung dara tadi.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba berbagai jenis kurma mentah yang baru dipetik dari pohonnya selama anda di Cairo. Aku juga pernah mencoba satu jenis jeruk yang dimakan bersama kulit-kulitnya. Rasanya? Enak ! jadi jeruk ukuran jeruk limo kecil berwarna kuning itu hanya di cuci dan tanpa dikupas di masukan mulut dan dikunyah! Rasakan sensasinya.

Pengalaman di mekah atau madinah lebih seru lagi, walaupun dari travel biro umroh/haji sudah menyajikan masakan sehari 3x dengan menu indonesia tetap saja jiwa petualangan kuliner tertantan untuk menjelajahi makanan-makanan setempat mulai dari kebab Turki sampai nasi arab di restoran yaman yang makannya rame-rame satu nampan warnanya kuning ditengah-tengahnya ada daging kambingnya.

Kalo di dataran eropa yang tidak bisa aku lupakan adalah mencoba makan Pizza dan pasta di tempat asalnya di Italia. Mulai dari di restoran-restoran di gang-gang sempit di Roma sampai dengan kelas restoran hotel rasanya selangit deh..... kulit Pizza Tipis berpadu dengan aneka topping wouw.... juga aneka pasta yang tak kalah nikmatnya. Makan Goulash soup di Budapest, Hungary. Sosis di German, makan bekicot di Prancis ( nah ini juga luar biasa enaknya ) Souvlaki di Yunani ( daging kebab dengan roti dipadu saus mayonise ) sampai  Fish and chip di Australia yang oke banget ( kalo Australia yang paling tidak bisa dilupakan adalah ‘WINE” nya, beraneka jenis wine dengan harga yang terjangkau tidak sanggup untuk menolaknya he ..he...he...

Nah ini adalah pengalaman tak terlupakan ketika mengunjungi tanah Afrika Selatan. Aku diajak makan di restoran “ Carnivore”. Namanya saja Carnivore jadi semua daging mereka siapkan buat pengunjung disana. Kalo ayam, kambing dan sapi itu biasa tapi mereka berkeliling dan secara berganti-ganti membawa aneka jenis daging. Daging rusa, daging Zebra, Daging Jerapah, daging buaya dan daging Harimau hm....... daging-daging itu Cuma dibakar dan mereka membawa ke piring kita lalu menanyakan jika kita oke mereka akan langsung mengiris di piring kita. Di meja sudah tersedia beraneka ragam saus teman makan daging itu. Mulai saus tomat sampai saus bawang putih dan blueberry.
Siapa berani makan daging buaya?.......yang jelas bukan Buaya Darat ya!

Apa Isi Koper Anda??????




Setiap orang pasti pernah melakukan perjalanan, baik perjalanan dinas karena pekerjaan ataupun perjalanan wisata bersama keluarga. Tentunya dalam melakukan perjalanan hal yang paling sering kita lakukan adalah merapikan atau menyusun isi koper. 

Saya adalah orang yang paling wanti-wanti diurusan beginian. Maklum punya pengalaman pribadi. Saya bukanlah tipe orang yang rapi dan telaten dalam mengurus barang – barang pribadi. Dari kecil yang suka beresin kamar dan barang-barang sepulang sekolah adalah nenek. Begitu sudah bekeluarga selain si bibik yang sering membereskan juga adalah suami. Dasar tukang awut-awutan ketika pergi-pergi pun juga nyusun baju dikoper juga seenaknya.

Suatu ketika, saya pergi ke Mesir. Sehabis mendarat di airport Cairo ( masih airport yang lama ) check imigrasi dan ambil bagasi. Nah pas mau ambil bagasi ini, rombongan kami belum diperbolehkan mengambil bagasi. Tas tas dan koper-koper kami disuruh dijejerkan dan berbarislah koper-koper dan tas-tas tersebut dengan rapinya. Entah apa yang dicari oleh para polisi dan petugas security tersebut mereka mendekatkan sejenis alat ke setiap koper dan memegang-megang koper-koper tersebut.

Entah alasan apa tiba-tiba salah satu dari mereka menunjuk koper saya dan berkata “ open this” teman-teman anggota rombongan berteriak memanggil namaku dan meminta membuka koper milikku tersebut. “deg” waduh....! aku kebayang kalo koper tersebut yang berawuran pakaian dalam (cd/bh) yang tidak beraturan. Aku ngotot tidak mau dibuka dan meminta alasannya. Petugas tersebut menggeleng gelengkan kepala dan tetap minta koper itu dibuka. Aku juga tetap tidak mau dibuka. Akhirnya setelah ngotot-ngototan imbasnya adalah temen-temen satu rombongan tidak diperbolehkan mengambil koper-koper lainnya. 

Alhasil mereka membujukku untuk menuruti saja perintah petugas security tersebut. Akhirnya aku mengalah dan meminta syarat kalo koper ku boleh dibuka tetapi tidak dimuka umum.  Mereka setuju dan membawa koperku ke suatu ruangan dan memeriksanya. Tidak ada apa-apa yang mereka temukan hanya mengacak-acak dan membolak-balik saja ( atau mungkin jadi tidak selera melihat CD dan BH bertebaran. Kebayangkan kalo koper itu dibuka di depan semua anggota rombongan? waduh....

Pengalaman satu ini juga lucu dan heboh. Waktu itu aku dan rombongan pergi ke Bangkok, Thailand. Kebetulan Buah Durian Bangkok yang ranum dan enak itu lagi musim berbuah jadi aku dan anggota rombongan bisa puas menikmati kelezatan buah Raja tersebut. Rupanya ada seorang ibu yang memang sudah mempersiapkan alat-alat untuk membawa durian tersebut ke Indonesia. Padahal kita tau kan kalo tidak boleh membawa durian ke dalam pesawat.

Ketika kami memperingatkan dia akan aturan yang tidak membolehkan membawa durian ke pesawat dia hanya tersenyum-senyum saja. Dia mengeluarkan box plastik tupperware yang cukup tebal dan tertutup rapat. Kemudian dia juga mengeluarkan lakban untuk mengikatnya kuat-kuat dan .... ini yang tidak terduga. Dia mengeluarkan bubuk kopi untuk ditaburkan disekeliling box tersebut untuk mengelabui bau durian yang tersisa ( jika masih ada setelah di tutup rapat-rapat dan dilakban )

Sewaktu tiba waktunya kami kembali ke Indonesia, aku sendiri sudah lupa akan buah durian tersebut karena ketika kami check in di airport di Bangkok nothing happened aku fikir mungkin durian tersebut tidak jadi dibawa alias sudah di makan. Tiba-tiba sewaktu transit di airport Singapore si ibu tadi teriak-teriak memanggilku meminta bantuan karena kopernya di cegat tidak diperbolehkan masuk oleh petugas security Bandara Singapore ( Kami menaiki penerbangan yang berbeda jadi dari bangkok ke singapore kami harus check in lagi dengan pesawat yang lain )

“ yes sir, what happend with her bag” aku bertanya kepada petugas security Bandara singapore yang bertampang melayu
“ ini durian tak boleh bawa masuk...........”
“ tidak...tidak....ada...” si ibu ngotot membela diri
 Aku yang mengira memang tidak ada durian ( karena di airport Bangkok Lolos ) juga ikut ikutan membelanya. Akhirnya si petuga ngotot minta di bongkar koper si ibu tersebut. Tentu saja si ibu tidak mau. Padahal antrian di belakang kami sudah panjang mengular.

Akhirnya koper si ibu di paksa di bongkar di depan orang banyak dan eng ing eng..... aku benar-benar ingin lari karena semua orang melihat dan senyum-senyum. Si ibu membungkus box plastik tupper ware yang sudah ditutup rapat dan di lakban kemudian di balurin dengan bubuk kopi serta....... di lilit dengan BH dan celana ddalam yang kotor? Ha....ha....ha..... pantesan waktu di airport Bangkok tidak kelacak.

Si petugas security meminta durian tersebut dikeluarkan dari koper dan di buang. Ooooooo tentu saja si ibu tidak rela buah durian yang sudah di persiapkannya untuk dibawa ke indonesia itu di buang begitu saja. Alhasil buah durian tersebut habis dimakan  oleh ibu tersebut, tanpa ada yang bernafsu untuk ikutan menikmati ( kebayang sudah di 'balut' ama pakaian dalam yang kotor dan bau ) hilang selera....
Sejak itu aku selalu menyusun rapi isi koper-koper ku bahkan sampai membuatkan kantong khusus yang isinya adalah pakaian dalam sehingga kalo 'diobok-obok' ama petugas bandara no problem he..he..he...